Seiiring
dengan tingginya permintaan angkutan batubara dengan moda transportasi
kereta api (KA) pada Selasa (1/11), Direktur Operasional PT Kereta Api
Indonesia (KAI) Slamet Suseno Priyanto meresmikan pengoperasian Terminal
Unloading Batubara Stasiun Simpang, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi
Sumatera Selatan. Peresmian pengoperasian
ini memberikan alternative stasiun bongkar bagi angkutan batubara
swasta selain Stasiun Kertapati yaitu stasiun bongkar yang didukung
dengan fasilitas bongkar yang memadai serta terintegrasi moda angkutan
lanjutan lainnya.
Suseno
menyampaikan bahwa dengan beroperasinya unloading di jalur 9 Stasiun
Simpang ini tidak hanya memiliki arti strategis bagi pengembangan bisnis
perusahaan, namun yang terpenting dapat mengurangi kepadatan kapasitas
angkut di jalan raya karena selama ini angkutan batubara swasta masih
banyak yang menggunakan truck yang memberikan dampak polusi dan
kemacetan di jalan raya. “Selain itu dengan berkembangnya angkutan
batubara dari swasta, KAI dapat berperan menjadi bagian dari pergerakan
dan pertumbuhan perekonomian di wilayah ini,” ujar Suseno.
Saat ini Jalur 9 Stasiun Simpang digunakan sebagai sinergi antara PT Gumay Prima Energi (PT GPE) yang melakukan kerjasama angkut dengan PT KAI untuk angkutan batubara dari Sukacinta menuju Stasiun Simpang dimana proses unloading nya dilakukan di Jalur 9 Stasiun Simpang untuk dilanjut ke Pelabuhan Pulokerto – Gandus. Batubara yang diangkut meuju Stasiun Simpang ini berasal dari Sukacinta yang ditambang oleh perusahaan PT Royaltama Mulya Kencana (PT RMK). Dengan demikian sudah ada 3 perusahaan yang mengangkut batubara dari Sukacinta.
Sumber:https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/63281/kai-divre-3-resmikan-terminal-unloading-batubara-stasiun-simpang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar